KebunEmas.com

KUMPULAN RESEP-RESEP MASAKAN INDONESIA & INTERNATIONAL

Untuk anda yang senang memasak atau mencari makanan yang sesuai selera anda, silahkan anda pilih berbagai jenis resep masakan dan tempat makan yang anda sukai di website kami.

Wednesday 10 March 2010

Italian Tomato Eggs


Ingredients :


1 tablespoon extra virgin olive oil, plus extra for brushing on bread
1 cup chopped onion
1/2 cup thinly sliced and chopped fennel or anise (optional)
1 1/2 teaspoons minced garlic
1 28-ounce can tomato puree
2 teaspoons dried Italian herb seasoning
1 teaspoon sugar, or to taste
Salt and freshly ground pepper to taste
6 1-inch-thick slices rustic Italian bread
1 1/4 cups shredded Italian blend cheese
6 fried eggs, seasoned with salt and pepper
Shredded Parmesan cheese and snipped fresh basil


Preparation


Heat oil in a medium saucepan over medium heat. Add onion, fennel and garlic; cook, stirring frequently, for 10 minutes to soften. Stir in tomato puree, herbs and sugar. Cook, uncovered, over medium-low heat for 45 minutes or until tomato sauce is very thick, stirring frequently to make sure sauce does not scorch on the bottom.
Brush one side of each bread slice with olive oil and place on a foil-lined baking sheet. Top each with 3 tablespoons shredded cheese and place in a hot oven or under the broiler for a few minutes or until cheese is melted and edges are lightly browned. Top each with a fried egg, a generous spoonful of tomato sauce, Parmesan cheese and fresh basil to taste.
Recipe may be doubled.

Preparation Time
20 minutes

Cooking Time
about 1 hour

Nutritional analysis per serving:

Calories: 350 Total Fat: 15g
Cholesterol: 235mg Protein: 18g
Carbohydrates: 37g Sodium: 1030mg

Notes, Tips & Suggestions

Time saving tip: Substitute 2 cups prepared pasta sauce for tomato sauce recipe above.

Source
Tomato Products Wellness Council

Chocolate Cherry Merlot Brownies


Ingredients:


1 1/4 cups (6-ounce package) dried sweet cherries, chopped
1/2 cup Merlot wine
8 ounces Nesté Chocolatier 53% Cacao Dark Chocolate Baking Bars, broken into small pieces
1 1/3 cups all-purpose flour
1/2 teaspoon salt
1 cup granulated sugar
1/3 cup butter, softened
2 large eggs
1 teaspoon vanilla extract


Preparation


PREHEAT oven to 350° F. Grease 9-inch-square baking pan.
MICROWAVE dried cherries and wine in small, uncovered, microwave-safe bowl on HIGH (100%) power for 1 minute. Set aside for 15 minutes, stirring occasionally. Drain cherries; discard wine.
MICROWAVE small chocolate pieces in small, uncovered, microwave-safe bowl on HIGH (100%) power for 45 seconds; STIR. If pieces retain some of their original shape, microwave at additional 10- to 15-second intervals, stirring just until melted; cool to room temperature.
COMBINE flour and salt in small bowl. Beat sugar and butter in medium mixer bowl until well mixed. Add eggs and beat until light and fluffy. Beat in melted chocolate and vanilla extract. Stir in flour mixture until blended. Stir in drained cherries. Spread into prepared pan.
BAKE for 33 to 37 minutes or until wooden pick inserted in center comes out slightly sticky. Cool completely in pan on wire rack. Cut into bars.

Nutrition Information per serving:

Calories: 250 Total Fat: 10g
Cholesterol: 35mg Protein: 2g
Carbohydrates: 38g Sodium: 110mg

Serves

Makes 16 brownies

Notes, Tips & Suggestions

NOTE: Sweetened dried cranberries can be substituted for the dried cherries.

Source
Nestlé USA, Inc.

Grilled Greek Turkey Sausage With Cucumber Salsa



Description

Tantalize your taste buds by pairing grilled turkey brats or tenderloins with fresh summer vegetable- or fruit-based salsas. Instead of ho- hum hot dogs, try your own favorite garnishes atop a turkey brat.

Ingredients:

1 package Honeysuckle White or Shady Brook Farms Hot or Sweet Italian Turkey Sausage
5 to 6 buns (6 inches each), split lengthwise
Cucumber Salsa
1 large cucumber, peeled, seeded and diced
1/4 cup sliced green onions
2 tablespoons fresh thyme or 2 teaspoons dried thyme
1-1/2 tablespoons apple cider vinegar
1-1/2 teaspoons sugar
1/2 teaspoon salt

Preparation

In small bowl, combine cucumber, onion, thyme, vinegar, sugar and salt. Cover and refrigerate several hours.
Grill sausages 4 to 5 minutes per side, until internal temperature reaches 170°F. To serve, place sausages in buns and top each with 1/4 cup salsa.

Serves

Makes 5 to 6 servings

A Twist on Cookout Season - Turkey Thrills the Grill

A Twist on Cookout Season - Turkey Thrills the Grill

Appetizer Meatballs Your Way

Appetizer Meatballs Your Way

Tuesday 9 March 2010

JAJAN PASAR, BRILLIANT LEGACY NYA NENEK MOYANG KITA


Jaman sekarang, makanan aneh2 bentuknya. Dulu donat bentuknya selalu bulet bolong tengah. sekarang divariasi bentuk segitiga atau kotak tanpa menghilangkan ciri khasnya. bolong ditengah. kalo nggak bolong nggak donat ya kan?… Selain itu di sepanjang jalan banyak franchise2 lokal yang bermunculan mengusung inovasi2 baru di bidang kuliner. Kebab turki, burger, anjing panas, pizza (mulai pizza bentuk contong sampe pizza yang diklaim sebagai ‘javanese’ pizza), takoyaki, dan kawan-kawannya. Meski banyak orang bilang makanan2 itu dengan istilah makanan cepat saji (fast food) atau makanan sampah alias junk food, tapi peminatnya nggak pernah sepi. ya toh? Saya sendiri juga penggemar berbagai jenis makanan yang dijual di pinggir jalan itu. hehe…

Sekarang kemanakah keberadaan jajanan asli Indonesia kita? lemper, cucur, clorot, lapis, klepon, serabi dan gerombolannya. Di pasar tradisional dooong… saya heran, kenapa jajanan asli Indonesia sering diidentikkan dengan kata jajan pasar. jajanan yang dijual di pasar doang. yang katanya cuma disukain sama generasi mbah atau bapak ibu kita. kenapa nggak ada orang yang berinisiatif membuat franchise jajan pasar? (mungkinkah saya orangnya). Padahal, produk kuliner asli Indonesia itu adalah salah satu bagian dari budaya kita. Resep kue tradisional itu warisan yang harus terus secara turun temurun dilestarikan sampe kiamat nanti.

Adik-adik saya (para generasi yang lahir di abad 21), nggak begitu hobby ma jajan pasar. heran, lidah anak2 kecil sekarang lebih ramah sama produk snack yang kebarat2an. Padahal menurut saya, jajan tradisional rasanya nggak kalah nendang ketimbang produk bakery modern (roti-rotian yang ukuran buto, pie dan jenis pastry2an atau cake yang aneh2 ingredients nya). Lemper, kue lapis, klepon, serabi, rangin…wah saya suka sekali itu.

Mungkin bagi anda atau orang2 yang beli jajan tradisional seperti kue lapis di toko atau di pasar, kue lapis ya kue lapis. enak, murah, menarik. ya sudah itu aja. ga ada kesan yang bikin sosok kue lapis istimewa di hati anda. habis diemplok yo wis mari. Tapi bagi saya, kue lapis punya kesan tersendiri di hati karena Mbah ti saya suka sekali ma kue ini. sedangkan Saya lebih suka membuat kue lapis karena ada kesan menantang untuk bikin lapis demi lapis yang sempurna. Lumayan, sekali bikin bisa nyenengin mbah ti, adik saya jonggi dan ibu, sekaligus nyenengin kantong saya. karena ibu2 di komplek sini juga suka lapis saya yang saya jual di warung ibu. Lapis saya laris manis… Saking terobsesinya saya udah 3 kali bikin tapi hasilnya belum bisa bikin saya bilang ‘wooow magiiiiic…!’. eksperimen pertama mletat mletot motongnya, kedua warnanya nggak ngejreng jadi kayak jenang dan ketiga terlalu tipis lapisannya jadi kurang keliatan corak lapisnya.

Nah, kali ini saya akan membantu mewariskan resep kue lapis ini lewat fesbuk saya. entah anda ingin mencoba atau nggak, nggak masalah. istimewanya, kue lapis ini bahannya sangat2 sederhana, bikinnya juga sangat2 gampang, alatnya sederhana, tapi kalo hasilnya bagus puasnya bener2 deh…saya sampe ketagihan bikinnya. anda buktikan sendiri…

Lapis sagu alias kue pepe

Alat2 utamanya : dandang buat ngukus, Loyang ukuran 20x20x4 cm, beberapa baskom dan spatula, gelas ukur

Bahan :
Tepung sagu atau kanji 250 gram
Tepung beras 100 gram
Gula pasir 250 gram
Santan 800 ml, sisihkan 200 ml untuk dididihkan dan dilarutkan dengan gula
Garam ½ sdt (bisa ditambah sesuai selera)
Vanili ½ sdt
Cara membuat :
ambil 200ml santan didihkan, campur ma gula larutkan, sisihkan sampe dingin.
campur santan ma tepung kanji, tepung beras, vanili dan garam. uleni. masukkan gula yang dilarutkan sama santan yang udah dingin. uleni sampe larut sempurna, saring.
sisakan sedikit adonan kurang lebih 100 ml untuk dikasi warna merah. sisa adonan dibagi jadi dua kasi warna ijo satunya biar putih.
didihkan air dalam kukusan, masukkan Loyang yang udah dioles minyak bentar dalam kukusan. kalo Loyang udah panas, masukan adonan warna ijo (50 ml). kukus 5 menit.
masukkan warna putih (50 ml). kukus 5 menit.
lanjutkan sampe adonan habis, terus yang terakhir adonan warna merah. untuk adonan terakhir kukusnya 30 menit biar matang sempurna alias tanek…

Selamat mencoba, dan jangan lupa tularkan juga warisan resep ini dan perkenalkan kue lapis ke anak cucu anda, biar warisan kuliner nenek moyang kita nggak habis digerus waktu dan budaya kebarat2an. Kita cinta kue tradisional Indonesia…
NB: tingkatan jenis kue lapis menurut mbah ti :
1. lapis sagu, paling enak tapi motongnya paling susah karena kenyal banget. enaknya karena nggak bikin kita cepet mblenger alias eneg. favorit mbah ti…
2. lapis beras, tengah2, motongnya gampang, rasanya enak sih Cuma cepet bikin eneg. disarankan untuk pemula.
3. lapis terigu, paling cepet bikin eneg…mbah ti nggak begitu suka.

Artikel by astri

MANFAAT COKLAT BAGI KESEHATAN


Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.

Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.

Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Menurut kepercayaan suku Maya, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun. Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah ketengikan.

Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi memakan cokelat hanya satu batang saja per hari dan mebatasi mengkonsumsi suplement atau makanan lainnya yang mengandung catechin seperti apple dan teh.

Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.

Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.

Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.

Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.

Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang merupakan adonan coklat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula coklat pahit yang merupakan coklat alami dan mengandung 43% padatan coklat. Coklat jenis ini bisa ditemukan pada beberapa produk coklat batangan. Kandungan gizi coklat bisa dilihat pada tabel berikut.
Zat Gizi Coklat Susu Coklat Pahit
Energi (Kal) 381 504
Protein (g) 9 5,5
Lemak (g) 35,9 52,9
Kalsium (mg) 200 98
Fosfor (mg) 200 446
Vit A (SI) 30 60

Belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.

Sumber: Yayasan Jantung Indonesia
Jika anda ingin pesan coklat untuk pernikahan dan ulang tahun, silahkan hubungi Ibu Sri Yusniar, alamat Puri Pamulang Blok F6 No. 6 Jl. Kirey II, Pamulang, Banten
Telpon : 08568940502

KULINER KHAS PINGGIR PANTAI

Ternate ternyata tak hanya menyimpan keindahan pantai dengan pemandangan Pulau Halmahera. Makanan khas Ternate seperti Sop Saudara dan Pisang Hijau juga merupakan kekayaan kuliner Ternate yang sayang untuk dilewatkan!

Pusat jajanan malam di kota ternate berada di depan kantor gubernur, di tepi pantai Swering. Pantai ini lumayan indah, letaknya disebelah pelabuhan besar Ahmad Yani, Ternate.

Paling pas jika bertandang ke pantai ini adalah ketika Sunset, pemandangannya cantik dengan pulau Halmahera di kejauhan, dan kapal-kapal yang hilir mudik di pelabuhan. Airnya juga cukup jernih, karena pantai ini berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik.Nah, kalau sore menjelang maghrib, para pedagang tempat makanan mulai menggelar tendanya. Ada pedagang martabak yang mayoritas berasal dari padang, ada pedagang pecel ayam yang berasal dari lamongan, pedagang buah (duku, langsa, sejenis duku tetapi lebih asam, dan durian) yang berasal dari Madura dan Halmahera, dan pedagang sop saudara yang berasal dari Makassar.

Di tempat makanan ini, kita bisa menikmati sop saudara. Ada dua tempat favorit mungkin yang bisa dicoba, di sampang Bank Artha Graha (dari pagi sampai sore jam 4 sore), dan di tenda di pantai Swering (maghrib sampai malam). Sop saudara ini berwujud hampir sama seperti soto betawi. Berisikan daging dan jeroan sapi yang disiram kuah santan kental beraroma rempah yang kuat, ditaburi dengan daun bawang dan bawang goreng.

Ditemani dengan emping melinjo sedap akan menambah citarasa. Sehabis memakan makanan sop ini, dijamin Anda pasti akan bermandikan peluh berkat rempah-rempah yang digunakan dalam masakan ini. Untuk kedai yang di samping Bank Arta Graha, karena buka di siang hari, mereka juga menyediakan es pisang hijau. Hmmm…enak dan segar.

Yang dimaksud dengan pisang hijau sendiri adalah pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau. Disajikan dengan bubur sumsum putih, diberi es batu, dan disiram dengan sirop merah. Hmm… pokoknya cocok sekali buat menghilangkan dahaga di siang yang panas.

Kalau anda ingin merasakan masakan khas Ternate seperti gohu atau sashiminya Ternate, sagu lem, dan ikan kuah asam, bisa mencari masakan tadi di daerah Dufa-dufa yang letaknya dekat pelabuhan Dufa-dufa. Nah, selamat berpetualang kuliner di Ternate!

www.untukku.com

Monday 8 March 2010

Indonesia Kuliner


Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak akan lepas dari masalah urusan perut yang selalu ingin dimanjakan dengan kenikmatan rasa makanan, begitupun lidah yang kita miliki ini memegang peranan penting dalam mencicipi berbagai jenis makanan yang berupa makan tradisional atau makanan import (KFC, Pizzahut, Mc'donald dll). Namun untuk saya pribadi makanan Indonesia berupa pecel lele, ayam goreng, soto betawi, bebek goreng maupun kue-kue kampung merupakan makanan yang saya sukai, selain itu semua makanan dibuat dalam kondisi yang masih fresh dengan ramuan rempah-rempah dan bahan-bahan masakan yang terkontrol kadaluarsanya dan juga tanpa bahan pengawet. Sedangkan makanan import sedikit banyaknya akan menggunakan bahan pengawet untuk campuran makanannya. Untuk itulah saya ingin berbagi resep makanan ini untuk anda yang mencintai masakan asli Indonesia dan untuk keperluan menjaga stamina serta kesehatan anda dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.